03 Mei 2024

Gambar Pertama AVLB Norinco GQL-111 Milik Angkatan Darat Filipina

03 Mei 2024

Tiga kendaraan lapis baja peluncur jembatan Norinco GQL-111 Angkatan Darat Filipina (photo: MaxDefense)

Pada tanggal 26 April 2024 lalu MaxDefense membuat postingan gambar pertama kendaraan lapis baja peluncur jembatan/AVLB (Armored Vehicle Launched Bridge) buatan China milik Angkatan Darat Filipina.

Ini adalah kendaraan lapis baja peluncur jembatan pertama milik Angkatan Darat Filipina sebelum negara ini membeli AVLB lainnya yaitu Merkava AVLB dari Israel dan WFEL Dry Support Bridge dari Inggris.

Pada bulan September 2022 lalu sebenarnya komunitas sipil pemerhati militer negara ini mendengar informasi adanya kendaraan seperti AVLB Norinco GQL-111 di sebuah kamp militer, namun belum ada yang berhasil mengambil gambarnya, dan jumlahmya dipercaya lebih dari 1 unit.

Perlu diingat bahwa China telah menyumbangkan kendaraan teknik & Logistik kepada Angkatan Darat Filipina pada bulan Februari 2022, dan beberapa kendaraan lagi akan datang setelahnya.

Norinco GQL-111 menggunakan platform truk dan dapat menjangkau hingga panjang 15m, memiliki kapasitas untuk kendaraan militer dengan berat 50 ton dan kapasitas gandar maksimum 13 ton.

Kini Angkatan Darat Filipina telah mengoperasikan tiga tipe AVLB yaitu GQL-111, Merkava AVLB dan WFEL DSB.

(Defense Studies)

MoD Signs Contract Agreement with Airbus Helicopters S.A.S. for the Acquisition of Six Airbus H145M Helicopters

03 Mei 2024

H145M light twin engine helicopters to replace Bolkow BO105 helicopters (photo: Airbus Helicopters)

BOLKIAH GARRISON, Tuesday, 30 April 2024 – The Ministry of Defence, as a representative of the Government of His Majesty the Sultan and Yang Di-Pertuan of Negara Brunei Darussalam, signed a contract agreement with Airbus Helicopters S.A.S. for the acquisition of six new Airbus H145M helicopters today.  The signing ceremony took place at the Officers’ Mess, Bolkiah Garrison.

Signing on behalf of the Ministry of Defence was Yang Mulia Brigadier General (Retired) Dato Seri Pahlawan Haji Alirupendi bin Haji Perudin, Permanent Secretary at the Ministry of Defence, while representing Airbus Helicopters S.A.S. was Mr. Fabrice Rochereau, Vice President and Head of Sales, Strategy, and Marketing, Asia-Pacific.

The contract agreement signing ceremony was witnessed by Yang Berhormat Pehin Datu Lailaraja Major General (Retired) Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Mohd Yussof, Minister at the Prime Minister’s Office and Minister of Defence II.  The ceremony was also attended by Yang Mulia Major General Dato Paduka Seri Haji Muhammad Haszaimi bin Bol Hassan, Commander Royal Brunei Armed Forces (RBAF), Service Commanders, Acting Joint Force Commander, Deputy Permanent Secretary, Directors and Senior Officers from the Ministry of Defence.

The Airbus H145M helicopter is a multi-role aircraft currently operated by more than 34 countries. All six helicopters will be introduced into service gradually starting from the year 2026 to replace the Bolkow BO105 helicopters, which have been retired from service.  These helicopters will significantly enhance the RBAF’s operational capabilities for missions such as Close Air Support (CAS), Aerial Observation, and various other operations.

(Bru MoD)

02 Mei 2024

Penandatanganan Kontrak First Article Rebuilding Satbak Meriam 57 mm S-60 Program Bangtekindhan TA.2024

02 Mei 2024

Modernisasi S-60 artileri pertahanan udara 57mm (photos: Respati Solusi Rekatama)

Selasa --- Bertempat di Ruang Rapat Lt.1 Gedung R. Soeprapto, Sekretaris Ditjen Pothan Kemhan RI - Brigjen TNI Heri Pribadi menandatangani Kontrak First Article Rebuilding Satbak Meriam 57 mm S-60 Program Bangtekindhan TA.2024 dengan Direktur PT. Respati Solusi Rekatama - Dhita Yudhistira, ST.,M.M. Acara dihadiri oleh Inspektur II Itjen Kemhan, Kapuslaik Kemhan, Karoum Setjen Kemhan, Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Kabagproglap Set Ditjen Pothan Kemhan dan para Kasubdit Dittekindhan.


Program Bangtekindhan diselenggarakan untuk menghasilkan First Article Rebuilding didasari oleh Permenhan No. 39 Tahun 2016 tentang Program Pengembangan Teknologi Industri Pertahanan. First Article Rebuilding Satbak Meriam 57 mm S-60 merupakan Program prioritas yang diusulkan oleh User dalam hal ini adalah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.

Dalam sambutannya, Ses Ditjen Pothan Kemhan menyampaikan bahwa Ditjen Pothan Kemhan sebagai pembina Teknologi Industri Pertahanan mendorong upaya peningkatan kemampuan engineer dan sumber daya manusia dalam rangka memperkuat dan mengembangkan Teknologi Industri Pertahanan dalam mencapai kemandirian.
 

Kegiatan Bangtekindhan harus dapat memberikan masukan dan sumbangsih yang berarti bagi kemandirian Indusrtri Pertahanan dalam Negeri yang diarahkan untuk mewujudkan Industri yang maju, kuat, mandiri dan berdaya saing.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Beliau berharap kepada PT. Respati Solusi Rekatama agar melaksanakan tugas sesuai rencana yang telah disepakati bersama, sesuai pentahapan yang benar sebagaimana tertuang dalam isi Kontrak.

Austal Launced Seventh Evolved Cape-class Patrol Boat

02 Mei 2024

ADV Cape Solander, seventh Evolved Cape-class (photo: Austal)

Austal Australia has successfully launched the 7th Evolved Cape-class Patrol Boat for the Royal Australian Navy - the future ADV Cape Solander - at the Henderson, Western Australia shipyard; achieving a record state of completion for the vessel, prior to hitting the water.

What does this mean? 
Austal’s build and acceptance strategy, driven by Industry-leading efficiency and productivity measures means only a small percentage of the total vessel fit out and commissioning is required alongside (on the water). Our commissioning team have completed the majority of their work scope in the assembly bay.

We are extremely proud of our valued supply chain partners and team Austal, who continue to collaborate and integrate; optimising our collective performance and realising opportunities. Our relationship with Defence Australia and Navy is one of openness, trust and transparency and translates into a high performing enterprise. This outstanding achievement is testament to the naval shipbuilding capabilities that exist across the Henderson Precinct.

Austal has already delivered six x 58 metre Evolved Cape-class Patrol Boats since May 2020, and following the Australian Government’s recent announcements in November 2023 and February 2024, we’ll be delivering another four vessels in the next two years for the Royal Australian Navy.

We’re making every second count, and delivering together – for the Royal Australian Navy, the National Naval Shipbuilding Enterprise, and our nation.

Pindad Catat Kontrak Tahun 2024 Sebesar Rp25,8 Triliun

02 Mei 2024

Tahun 2024 belum berakhir, perolehan kontrak PT Pindad telah mencapai Rp 25,8 triliun (photo: istimewa)

Bandung (ANTARA) - PT Pindad mencatat kontrak pekerjaan untuk pesanan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dan manufaktur sepanjang tahun 2024 ini, mencapai Rp25,8 triliun.

"Kontrak tersebut bertumbuh 24,7 persen dari tahun sebelumnya, sementara angka penjualan mampu meningkat hingga mencapai nilai Rp7,98 triliun," kata Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose dalam HUT PT Pindad ke-41 di Bandung, Senin.

Abraham mengatakan nilai tersebut merupakan nilai yang mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, yang menunjukkan bahwa kemandirian industri pertahanan dalam negeri yang senantiasa meningkat melalui kontribusi pihaknya dalam menyediakan alutsista.

"Saya mewakili BOD sangat mengapresiasi komitmen Pindad beserta anak perusahaan dan afiliasinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mendorong ekspor, serta menyerap tenaga kerja melalui inovasi seperti tank Harimau, kendaraan taktis Maung, panser Anoa, Ranpur Badak, senjata amfibi dan lainnya," ujarnya.

Ia menyebutkan penjualan produk Pindad terus meningkat, baik permintaan dari dalam negeri yakni kebutuhan Kementerian Pertahanan, atau luar negeri seperti amunisi dan persenjataan.

"Kami juga telah melakukan pembicaraan-pembicaraan bisnis dengan sebagian negara Asia kemudian di Timur Tengah untuk senjata, kemudian kendaraan tempur, dan untuk amunisi sampai saat ini kita sudah melakukan ekspor ke Amerika Serikat," katanya.

Sektor industrial melalui bisnis alat berat telah mendistribusikan lebih dari 700 ekskavator dalam kurun waktu kurang lebih enam tahun, yang menjadi pencapaian tersendiri sebagai pemain baru di sektor tersebut.

"Prestasi anak perusahaan dan afiliasi juga ditunjukkan melalui peningkatan revenue sebesar 13 persen, kenaikan laba 28 persen, angka Rp8,77 miliar. PT PEI juga telah menunjukkan keunggulan dengan melakukan sinergi dengan PT KAI," katanya.

Dia mengatakan pada tahun 2024 ini PT PIL telah berhasil mendapatkan kontrak strategis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait pengembangan akses multimoda distribusi hasil perikanan dalam mendukung peningkatan ekspor dan akan berjalan tahun pertama di Biak.

Pada bulan Mei 2024, PT PIL juga telah berhasil mendapatkan kontrak dari PT Asia Petracom untuk pemindahan rate sebanyak delapan titik yang akan mulai berjalan di bulan Juni 2024.

Sementara, di anak perusahaan Pindad Medical Utama, pendapatan meningkat 22 persen atau sebesar Rp201miliar, diiringi peningkatan laba bersih 20 persen.

"Hal ini selaras dengan inovasi yang dilakukan, yaitu penambahan fasilitas 50 ruang rawat inap di RS Turen dan Bandung. Serta penambahan gedung hemodialisa di RS Pindad dan Turen, CT Scan 64 Slice di RS Turen," tuturnya.

01 Mei 2024

KBR Selected for Amphibious and Replenishment Ship CLCM Contract

01 Mei 2024

KBR (Kellogg, Brown and Root) selected as Capability Life Cycle Management (CLCM) for replenishment ship (HMAS Supply and HMAS Stalwart), landing helicopter dock (HMAS Adelaide and HMAS Canberra) and landing ship dock (HMAS Choules) (photo: Aus DoD)

KBR welcomes the recent announcement that the company has been selected as the industry partner to deliver a sovereign sustainment capability to the Royal Australian’s Navy’s (RAN) Amphibious and Replenishment Ship fleet.  

This is one of the first Capability Life Cycle Management (CLCM) sustainment programs to include multiple asset classes - the Landing Helicopter Dock Ships HMAS Adelaide and HMAS Canberra, Landing Ship Dock HMAS Choules and Auxiliary Oiler Replenishment Ships HMAS Supply and Stalwart.  

For over two decades KBR has provided the RAN with strategic asset management planning, engineering design effort and supply chain optimisation to support a more affordable and operationally available fleet. Today’s announcement sees KBR build on this foundation to support complete lifecycle sustainment for the RAN’s Amphibious and Replenishment ships over five years.

HMAS Choules landing ship dock (photo: Owen Foley)

A workforce of around 100 highly skilled employees will be based at Fleet Base East at Garden Island Defence Precinct in Sydney to support the stewardship of these critical fleet assets which are core to Australia’s maritime and joint forces operational effectiveness.   

The team will be supported by Australian based companies including Babcock Australasia, Atlantic & Peninsula and Goal Group. The CLCM team will contribute to the continued development and growth of the nation’s sovereign maritime sustainment capabilities.  

“The depth of knowledge and experience of supporting the Amphibious and Replenishment fleet in our team is measured in decades and reflects our ambition to provide both fleet availability and capability required by the Navy,” said Nic Mann, KBR Vice President Government Solutions for APAC.

“Combining the unique capabilities and skills of our team will provide strategic asset management services that ensure Navy gets the most out of these ships throughout their life of type. The CLCM model is one that fosters a more collaborative and transparent approach between the RAN, KBR and our team, reflecting the aspiration of Defence’s Plan Galileo and the Maritime Sustainment Model.”  

(KBR)

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

01 Mei 2024

Chasis medium tank Harimau kerjasama Pindad-FNSS (photo: Tank Mühendisi)

BANDUNG, KOMPAS.com - Defend ID, holding industri pertahanan dalam negeri, menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) produksi mereka naik menjadi 55 persen dalam tiga tahun lagi. 

Direktur Utama Defend ID Bobby Rasidin mengatakan, saat ini TKDN alpalhankam produksi mereka masih sekitar 40 persen. 

“Jadi kalau satu produk rata-rata 40 persen, itu sudah ekosistem dalam negeri. Nah ini tentunya akan kita tingkatkan seiring dengan penguasaan teknologi. Seiring juga dengan peningkatan kapasitas produksi kita diharapkan dalam dua hingga tiga tahun ke depan kita bisa di atas 55 persen TKDN-nya,” kata Bobby saat peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-2 Defend ID di Graha Pindad, Bandung, Sabtu (27/4/2024). 

Bobby mengakui bahwa bahan baku atau raw material masih impor, seperti mesin, beberapa jenis baja, hingga komposit untuk pesawat. 

“Jadi memang ketergantungan kita terhadap supply chain dunia pada komponen ini masih tinggi. Nah inilah tantangan buat Defend ID bagaimana kita menurunkan tingkat ketergantungan dengan global supply chain,” ucap Bobby. 

Bobby pun tak menampik bahwa rantai pasokan atau supply chain alpalhankam terganggu dampak dari eskalasi konflik global. 

“Challenge buat kami adalah terganggunya supply chain dunia. Seperti yang kita lihat, konflik di Laut Merah itu menyebabkan biaya logistik tinggi. Yang tadinya komponen yang kita import dari Eropa itu lewat Terusan Suez, sekarang terpaksa memutar,” ujar dia. 

Diketahui, kondisi geopolitik di Timur Tengah saat memanas setelah Iran meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel yang kemudian direspons oleh negara Yahudi itu. 

Belum lagi, perang Rusia-Ukraina yang belum mereda. 

Selain itu, lanjut Bobby, waktu pengiriman dan produksi lebih panjang akibat konflik global. Ditambah, inflasi yang tinggi. 

“Kemudian kita tahu juga The Fed mempertahankan suku bunganya untuk jangka panjang. Ini tentunya mengakibatkan komponen material cost dari produksi kami akan ter-impact juga,” kata Bobby. 

Namun, konflik di mana-mana membuat kesempatan Defend ID untuk mengembangkan pasar goblal semakin terbuka. 

Hal ini karena negara-negara di dunia berlomba menaikkan anggaran pertahanan mereka. 

“Ini tentunya opportunity yang luas sekali buat Defend ID untuk mengembangkan pasar globalnya,” ujar Bobby. 

Sebagai informasi, Defend ID adalah holding industri pertahanan dalam negeri yang beranggotakan PT Len Industri, PT Dahana, PT Pindad Persero, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia. 

Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan RI Muhammad Herindra meminta Defend ID untuk terus berinovasi dan berkolaborasi. 

“Saya percaya Defend ID mampu menjadi perwakilan industri internasional yang berkelas dunia, mengukir prestasi yang membanggakan bagi bangsa dan negara,” kata Herindra.