10 Maret 2016

Indonesia Orders Fourth KCR-60M Fast Attack Craft

10 Maret 2016


Indonesia is acquiring a fourth KCR-60M missile-armed fast attack craft, vessels in the class will be equipped with a Chinese-developed combat management system (photo : Kaskus Militer)

The Indonesian government has placed an order for a fourth KCR-60M-class missile-armed fast attack craft, PT PAL officials told IHS Jane's during a visit to the shipyard on 8 March.

"Although a contract for the vessel has not yet been signed, we have been given instructions to build it. A formal contract is expected very soon, most probably in the next few months," said Tjahjono Yudo, general manager of corporate strategic planning at the state-owned shipyard.

(Jane's)


18 komentar:

  1. Jadi nambah ya akhirnya...
    Semoga lancar jaya aja dech.
    Btw ini kapal ciws nya pake apaan ya?

    BalasHapus
  2. sangat disayangkan apabila CMS dan armanement dari china, mungkin bisa pakai punya LEN, atau karena CMS LEN blm oke? sepertinya saat ini perlu diwaspadai kerjasama yang terlalu masif dengan china.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. Saman dan pemerintahan boleh berubah tapi soal kebijakan soal pertahanan negara yaris tidak ada perubahan ...class perahu di perbayak di parkir di pulau jawa semua .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Why? Kamu nak beli cruiser ke bro?

      Hapus
    2. Ah anda juga ga pernah berubah.. teteup kolot dan gemblung..btw sebelum anda ngomel, mendingan jelasin dulu deh... maksud anda lapisan anti peluru utk rotor itu kaya apaan sih, nih serius gw tanya niiih.. jelasin dah bentuknya, teknik aplikasinya kaya apa...

      Hapus
    3. Gak bakal dijawab bro... Lha wong waton njeplak koq..

      Hapus
  4. kalau beli peralatan militer dr china apa ada ToTnya, kalau ndak ada ya ndak usah dan kita sdh mampu melengkapinya. Buat KCR-60/80 sebanyak 150 kapal dibagi 3 kogabwilhan

    BalasHapus
  5. kalau beli peralatan militer dr china apa ada ToTnya, kalau ndak ada ya ndak usah dan kita sdh mampu melengkapinya. Buat KCR-60/80 sebanyak 150 kapal dibagi 3 kogabwilhan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sanggup bayar buat TOTnya ga? Negara manapun termasuk cina ga ada yg mau ngasih TOT gratis.. industri militer china bisa berkembang pesat salah satunya karena cina sanggup beli banyak teknologi dari luar terutama eropa, kita sanggup ga? Jangan salah, kemampuan kita bisa bikin LPD itu karena kita membayar korea utk TOT teknologi shipbuilding, tot itu banyak bentuknya, ga cuma berupa benda, skill manajemen jg termasuk ToT looh.keluar duit Buat bangun kilang minyak aja udah mencret, itu pembangunan dermaga baru tanjung priok apa pake duit sendiri? Pinjeman ituuu... persentase pendapatan negara dari pajak thd jumlah penduduk brapa? Kalo mau hebat ya minimal setara lah kaya singapura. Kalo anda bilang kita mampu melengkapi itu pake apa? SmG 12,7/ HMG atau kaliber 30mm? Apa dilengkapi pake mortar dan roket pindad? Jarak jangkaunya brapa sih? CMSnya gimana? Yg bikinan LEN masih tahap trial and error.. sebelum bicara TOT ya realistik aja lah terhadap kemampuan industri militer dalam negeri yg emang blm mampu utk membuat banyak hal, tapi utk yg sudah bisa bikin pasti di beli kok.. keluarga SS,anoa,Badak,berbagai alkom, dll tuh di beli kan.

      Hapus
    2. Anda bicara tidak tidak sesuai fakta buta wawasan ...bicara tot dan minta bonus banyak china dan india peminpin nya tidak suka nimbun harta ... indonesia dari berakhir nya sukarno dan kawan 2 di kebiri bangsa kita sendiri buat kepentingan family kroni pribadi . Terjadilah seperti sekarang tidak menhan mentri di tunjuk asing lahirlah kabinet saudagar rakyat di peras hanya buat cari untung belaka . Contoh foto kapal perang class perahu di atas di pesan tidak sesuai ke butuhan negara maritime luas nya nusantara,nkri butuh kapal besar radar dan pertahanan udara nya yg terkuat bukan sebaliknya senjata manual tampa radar .

      Hapus
    3. Tolong anda tolol jangan berlebihan. Indonesia karena lautnya sangat luas justru perlu kapal dalam junlah banyak. 1 cruiser ga akan bisa muncul dimana-mana. Dengan harga 1 cruiser/destroyer Indonesia bisa beli lebih banyak KCR-40 dan disebar di seluruh Indonesia. Anda juga jangan asal omong KCR-40 tanpa radar. Senjata andalan KCR itu rudal C-705 jadi 100% butuh radar. Kalau anda ga tau tipenya apa bisa buka wikipedia dan jelas ditulis:Sewaco CMS, TR-47C Tracking Radar, dan SR-47AG Searching Radar. Jadi yang anda tulis sekarang itu kebohongan luar biasa. Jelas KCR tidak pakai senjata manual dan punya radar. Untuk pertahanan udara kita sudah beli PKR. Anda mau bohong soal apa lagi? Inilah bahayanya kalau orang bodoh dapat kesempatan berkoar-koar lewat internet. Isinya hanya sebar fitnah, kebohongan, dan kebodohan sambil dibacking ignorancenya sendiri.

      Hapus
    4. Sekarang sudah jamannya SISTEM INTEGRSSI.
      Kapal KCR ini baik yg 60 atau 40 atau brapa saja itu sudah saling terintegrasi datanya.

      Jangan salah, walau KCR hanya membawa radar berkemampuan sedang tapi rudal yang digotong bisa berkemampuan OTH.
      Kapal KCR tidak bergerak sendiri dalam peperangan besar. Semua terintegrasi antar kapal fregat, corvet dan mungkin destro bila nanti kita sudah punya.

      Kemampuan kapal fregat/destro/corvet jelas ada batas maksimalnya dalam membawa logistik rudal AShM.
      Nah dengan adanya KCR dari berbagai tipe ini bila 1 fregat ditemani 10 KCR yg membawa 2rudal untuk masing-masing KCR maka kemampuan fregat akan meningkat dan RADAR dari fregat terkoneksi dengan CMS yg ada di KCR sehingga mata rudal di KCR terpandu oleh data dari fregat.
      Ini akan memberikan efek gentar yg luar biasa. Apalagi tembakan salvo bisa dilakukan oleh fregat dan KCR untuk menghantam kapal musuh. Pasti memberikan efek yg mengerikan.

      Untuk itu saran saya pada pemerintah agar memperbanyak KCR KCR yang ada dan melengkapi dengan persenjataan yg berkualitas dan kita bisa belajar untuk membuatnya sehingga logistik persenjataan terutama Rudal dan sistemnya bisa tercukupi secara mandiri.

      Tanpa harus melupakan menambah kapal jenis corvet, fregat dan destro atau mungkin carrier ship yang semoga terealisasi semuanya.

      #porosmaritim

      Hapus
  6. KCR 60,KCR40, KCP58 HARUS DIPERBANYAK. KARENA INI KAPAL BUAT PATROLI MALING IKAN.

    eh... Kan udah ada bakamla ding..

    Ngemeng..ngemeng rencananya buat berapa banyak sih pemerintah sekarang...???
    Klo dulu rencananya 20biji apa 16 gitu dech. Apa sekarang jumlahnya berkurang seiring anggaran yang berkurang juga gitu..????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin yang membedakan kapal inventory bakamla dan TNI AL bukan hanya dari sisi ukuran size n tonase. Tapi bs juga dari tentengannya bro. Misal mkn kapalnya sama sama 60mtr, tp kapal bakamla gak perlu rudal dan ciws.. Maybe lho ya.. Jadi KCR ini memang hrsnya lebih ke TNI AL

      Hapus
    2. Betol itu bro Raden... Serunya bakamla didesign juga bisa dijadikan kapal kombatan.
      Artinya suatu saat bila terjadi perang kapal bakamla bisa dipersenjatai Rudal dll.

      Ini harus ada cadangan armament yg siap digunakan untuk dicangkokkan ke kapal bakamla.
      Nah disinilah fungsi kemandirian dan kemampuan membuat persenjataan itu dibutuhkan agar logistik persenjataan tersedia secara mandiri. cmiiw.

      #ngarepbro

      Hapus
  7. Cuman 1? Kmrn kabarnya kontrak ke-2 itu sebanyak 3 unit juga.
    Btw, alhamdulillah nambah.

    BalasHapus